BAB I. 1
INILAH PENGERTIAN,TUJUAN, ILMU SOSIAL DASAR
PENGERTIAN ILMU SOSIAL DASAR ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
ILMU yang mempelajari sosial manusia di lingkungan sekitar seperti sosiologi, ekonomi, politik, antropologi sejarah, psikologi, geogrofi dll.
Dari perkembangan ilmu sosial timbul paham study sosial yang disebut ilmu pengetahuan sosial. IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan dari sejumlah mata pelajaran sosial. Yang termaksud pada pelajaran IPS, yaitu geografi, sejarah, ekonomi, sosiologi, antropologi dll.
ISD adalah gabungan dari disiplin ilmu sosial yang digunakan dalam pendekatan dan pemecahan masalah sosial yang ada di lingkungan sekitar kita.
ISD memberikan dasar –dasar pengetahuan tentang konsep untuk mengkaji gejala sosial.
TUJUAN ILMU SOSIAL DASAR ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
Membantu perkembangan pikir mahasiswa dan kepribadian agar memperoleh wawasan yang lebih luas dan ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap golongan terpelajar Indonesia.
ILMU yang mempelajari sosial manusia di lingkungan sekitar seperti sosiologi, ekonomi, politik, antropologi sejarah, psikologi, geogrofi dll.
Dari perkembangan ilmu sosial timbul paham study sosial yang disebut ilmu pengetahuan sosial. IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan dari sejumlah mata pelajaran sosial. Yang termaksud pada pelajaran IPS, yaitu geografi, sejarah, ekonomi, sosiologi, antropologi dll.
ISD adalah gabungan dari disiplin ilmu sosial yang digunakan dalam pendekatan dan pemecahan masalah sosial yang ada di lingkungan sekitar kita.
ISD memberikan dasar –dasar pengetahuan tentang konsep untuk mengkaji gejala sosial.
TUJUAN ILMU SOSIAL DASAR ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
Membantu perkembangan pikir mahasiswa dan kepribadian agar memperoleh wawasan yang lebih luas dan ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap golongan terpelajar Indonesia.
ADAPUN TUJUAN YANG DI MILIKI ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI SALAH SATU MATA KULIAH DASAR UMUM ADALAH , SEBAGAI BERIKUT.
A . Menyadarai dan memahami berbagai kenyataan kenyataan social dan masalah masalah social yg ada di masyarakat .
B . Peka dan tanggap terhadap masalah masalah masalah social yg timbul di dalam masyarakat dan ikut serta dalam usaha usaha menggulangi masalah Tsb.
C . Sadar akan setiap masalah social yg timbul dalam masyarakat bersifat kompleks dan hanya dapat mempelajarinya secara Kritis dan Interdispliner.
D. Memahami bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi guna menanggulangi masalah social yg timbul di dalam kehidupan masyarakat.
SUMBER: http://abenknst.blogspot.com/2010/06/pengertian-dan-ruang-lingkup-ilmu.html
BAB I. 2
TIGA KELOMPOK ILMU PENGETAHUAN
KELOMPOK – KELOMPOK ILMU PENGETAHUAN SEBAGAI BERIKUT :
· Natural Sciences ( ilmu – ilmu alamiah )
· Social Sciences ( ilmu-ilmu social )
· Humanities (ilmu-ilmu budaya)
Natural Sciences ( ilmu – ilmu alamiah )
Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah
Social Sciences ( ilmu-ilmu social )
Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) . ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
Humanities (ilmu-ilmu budaya)
3.Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Sumber : http://massofa.wordpress.com/2008/10/21/pengertian-tujuan-dan-ruang-lingkup-ilmu-budaya-dasar/
BAB I. 3-4
PERBEDAAN ISD ( Ilmu Sosial Dasar ) DAN IPS
Ilmu Sosial Dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan, karena masing-masing sebagai disiplin ilmu memiliki obyek dan metode ilmiahnya sendiri-sendiri yang tidak mungkin dipadukan. Ilmu Sosial Dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena Ilmu Sosial Dasar tidak mempunyai obyek dan metode ilmiah tersendiri dan juga is tidak mengembangkan suatu penelitian sebagai mana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu-ilmu sosial di atas.
Ilmu Sosial Dasar (ISD) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kedua-duanya mempunyai persamaan dan perbedaan. Adapun persamaan antara keduanya adalah :
A. Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan programpendidikan/pengajaran.
B Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
C. Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial danmasalah sosial.
Adapun perbedaan antara keduanya adalah :
A. Ilmu Sosial Dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.
B. Ilmu Sosial Dasar merupakan satu matakuliah tunggal, sedang IlmuPengetahuan Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).
C. Ilmu Sosial Dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan ketrampilan intelektual.
BAB I. 5
Bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan menjadi 3 golongan
A. Konsep-konsep sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial
B. Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan yang lain saling berkaitan
C. Kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu. Kenyataan-kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu-ilmu sosial, karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangnya. Dalam Ilmu Sosial Dasar kita menggunakan pendekatan interdisiplin/multidisiplin.
Sumber : http://massofa.wordpress.com
BAB II. 1
Penduduk, masyarakat, dan kebudayaan adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lain. Penduduk bertempat tinggal di dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu pula, dan berkemungkinan akan terbentuknya suatu masyarakat di wilayah tersebut. Demikian pula hubungan antara masyarakat dengan kebudayaan, ini adalah hubungan dwi tunggal, yang merupakan kebudayaan adalah hasil dari masyarakat. Kebudayaan bisa terlahir, tumbuh, dan berkembang dalam suatu masyarakat, sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan. Jadi, hubungan antara masyarakat dan kebudayaan merupakan hubungan yang saling menentukan.
Penduduk adalah orang-orang yang mendiami suatu wilayah tertentu, menetap dalam suatu wilayah, tumbuh dan berkembang dalam wilayah tertentu pula.
Masyarakat adalah suatu kehiduoan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu, yang keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya. Hal yang terpenting dalam masyarakat adalah pranata sosial, tanpa pranata sosial kehidupan bersama didalam masyarakat tidak mungkin dilakukan secara teratur. Pranata sosial adalah perangkat peraturan yang mengatur peranan serta hubungan antar anggota masyarakat, baik secara perseorangan maupun secara kelompok.
Kebudayaan adalah hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya manusia menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, sedangkan rasa mewujudkan segala norma dan nilai untuk mengatur kehidupan dan cipta merupakan kemampuan berpikir dan kemampuan mental yang menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.
Penduduk adalah orang-orang yang mendiami suatu wilayah tertentu, menetap dalam suatu wilayah, tumbuh dan berkembang dalam wilayah tertentu pula.
Masyarakat adalah suatu kehiduoan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu, yang keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya. Hal yang terpenting dalam masyarakat adalah pranata sosial, tanpa pranata sosial kehidupan bersama didalam masyarakat tidak mungkin dilakukan secara teratur. Pranata sosial adalah perangkat peraturan yang mengatur peranan serta hubungan antar anggota masyarakat, baik secara perseorangan maupun secara kelompok.
Kebudayaan adalah hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya manusia menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, sedangkan rasa mewujudkan segala norma dan nilai untuk mengatur kehidupan dan cipta merupakan kemampuan berpikir dan kemampuan mental yang menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.
BAB II. 2
Pertumbuhan penduduk
1. China | 1,333,207,572 |
2. India | 1,154,845,005 |
3. USA | 304,838,948 |
4. Indonesia | 238,567,492 |
5. Brazil | 197,254,181 |
World | 6,736,383,012 |
Populasi tahun 2008 |
China | 562,579,779 |
USA | 152,271,000 |
Russia | 101,936,816 |
Japan | 83,805,000 |
World | 2,555,948,654 |
Populasi tahun 1950 |
Perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas) dan perpindahan penduduk (migrasi). Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non alami. Migrasi ada dua yaitu migrasi yang dapat menambah jumlah penduduk disebut migrasi masuk (imigrasi), dan yang dapat mengurangi penduduk disebut migrasi keluar (emigrasi). Sebelum kita membahas perkembangan jumlah penduduk Indonesia, terlebih dahulu perhatikanlah tabel di bawah ini.
Pada awal Masehi, jumlah penduduk dunia diperkirakan mencapai 200 juta jiwa. dan Pada tahun 1650 jumlahnya meningkat menjadi 550 juta jiwa. Dilihat dari laporan PBB, jumlah penduduk dunia sampai akhir 2002 telah mencapai 6.2 miliar jiwa. Dari jumlah tersebut penduduk di negar-negar berkenbang menjadi berjumlah ± 5 miliar jiwa. Untuk mengetahui persebaran penduduk per benua dapat dilihat data dibawah ini ;
NO Wilayah Jumlah (juta) Pertumbuhan
1 Afrika 840 2.4
2 Amerika Utara 319 0.6
3 Amerika Latin 531 1.7
4 Asia 3766 1.3
5 Eropa 728 0.1
6 Oseania 32 1.0
Perkembangan secara umum penduduk dunia semakin besar dan diprediksikan pada suatu masa akan terjadi peledakan penduduk dunia karena banyaknya bayi yang lahir (baby boom). Kekhawatiran ini sudah mulai dipikirkan oleh para pemikir waktu diantaranya: Thomas Robert Malthus, Meadow, Warren Thompson dan Frank.
2 Amerika Utara 319 0.6
3 Amerika Latin 531 1.7
4 Asia 3766 1.3
5 Eropa 728 0.1
6 Oseania 32 1.0
Perkembangan secara umum penduduk dunia semakin besar dan diprediksikan pada suatu masa akan terjadi peledakan penduduk dunia karena banyaknya bayi yang lahir (baby boom). Kekhawatiran ini sudah mulai dipikirkan oleh para pemikir waktu diantaranya: Thomas Robert Malthus, Meadow, Warren Thompson dan Frank.
Sumber : world population Data Sheet, UN publication , 2002
BAB II. 3
Faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas penduduk :
Faktor Demografi,
Antara lain : Struktur umur, Struktur perkawinan, Umur kawin pertama, Paritas, Disrupsi perkawinan, Proporsi yang kawin.
Faktor Non Demografi,
antara lain : Keadaan ekonomi penduduk, Tingkat pendidikan, Perbaikan status perempuan, Urbanisasi dan industrialisasi.
Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran mortalitas :
1. Crude Death Rate (CDR) Adalah banyaknya kematian pada tahun tertentu, tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.
2. Age Specific Death Rate (ASDR) Adalah jumlah kematian penduduk pd tahun tertentu berdasarkan klasifikasi umur tertentu.
3. Infant Mortality Rate (IMR) Adalah tingkat kematian bayi.
Faktor terakhir yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan penduduk suatu daerah adalah:
Perpindahan (Migrasi) atau Mobilitas Penduduk yang artinya proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu. Faktor – faktor yang mempengaruhi migrasi :
Faktor individu
Faktor yang terdapat di daerah asal
Faktor yang terdapat di daerah tujuan
Rintangan antara daerah asal dan daerah tujuan
Sumber : MKDU ISD oleh Harwayantiyoko
BAB II. 4
RUMUS TINGKAT KEMATIAN
A.TINGKAT KEMATIAN KASAR (CDR/Crude Death Rate)
jumlah orang yang meninggal pertengah tahun dapat dirumuskan :
CDR = D K Pm
D = Jumlah kematian
Pm = Jumlah Penduduk Pertengah tahun
K = Konstanta = 1000
Penduduk pertengah thn dpt dirumuskan
Pm = ½ (P1+P2)
Pm = P1+(P2-P1)
Pm = P2-(P2-P1)
Pm = Jumlah penduduk pertengah tahun
P1 = Jumlah penduduk pada awal tahun
P2 = Jumlah penduduk pada akhir tahun
B .TINGKAT KEMATIAN KHUSUS (ASDR/Age Specific Death Rate)
Tingkat kematian dipengaruhi beberapa factor yaitu : umur, jenis kelamin, pekerjaan Dan dapat dirumuskan
ASDR= Di K
Pm
Di = kematian utk kelompok umur i
Pm = Jumlah penduduk pada pertengah thn kelompok umur i
K = Konstanta = 1000
BAB II. 5
TINGKAT KELAHIRAN PENDUDUK DI INDONESIA
Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dengan laju pertumbuhan yang tinggi pula. Jumlah penduduk Indoneesia dari tahun 1971-2010 serta pertumbuhannya dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 1
Jumlah Penduduk Indonesia Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 1971, 1980, 1990,2 000 dan 2010 (Juta Jiwa)
Tabel 1
Jumlah Penduduk Indonesia Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 1971, 1980, 1990,2 000 dan 2010 (Juta Jiwa)
Tahun | 1971 | 1980 | 1990 | 2000 | 2010 |
Jumlah Penduduk | 119,2 | 147,5 | 179,4 | 205,1 | 237,6* |
Keterangan: *) Jumlah penduduk tahun 2010 yang disajikan ini merupakan data sementara hasil SP2010 yang dibacakan oleh Presiden SBY dalam pidato kenegaraan 16 agustus 2010. Data final hasil SP2010 kemungkionan besar baru di lansir tahun 2011
Tabel 2
Laju Pertumbuhan Pertumbuhan Penduduk Indonesia Tahun 1971-2010 (Persen)
Laju Pertumbuhan Pertumbuhan Penduduk Indonesia Tahun 1971-2010 (Persen)
Periode | 1971-1980 | 1980-1990 | 1990-2000 | 2000-2010 |
Laju Pertumbuhan | 2,30 | 1,97 | 1,49 | 1,48* |
BAB II. 6
PENGERTIAN MIGRASI
Migrasi manusia adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional).
Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. Arus migrasi ini berlangsung sebagai tanggapan terhadap adanya perbedaan pendapatan antara kota dan desa. Namun, pendapatan yang dimaksud bukanlah pendapatan aktual, melainkan penghasilah yang diharapkan (expected income). Kerangka Skematik ini merupakan aplikasi dari model dekskripsi Todaro mengenai migrasi. Premis dasar yang dianut dalam model ini adalah bahwa para migran mempertimbangkan dan membandingkan pasar-pasar tenaga kerja yang tersedia bagi mereka disektor pedesaan dan perkotaan,
serta memilih salah satunya yang dapat memaksimumkan keuntungan yang diharapkan. Besar kecilnya keuntungan yang mereka harapkan diukur berdasarkan besar kecilnya selisih antara pendapatan riil dari pekerjaan dikota dan didesa, angka tersebut merupakan implementasinya terhadap peluang migran untuk mendapatkan pekerjaan dikota. contohnya : perpindahan penduduk dari desa ke kota, banyaknya pencari suaka ke australia.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Migrasi
BAB II. 7-8
PROSES MIGRASI
1. MIGRASI LANGSUNG
2. MIGRASI BERTAHAP
AKIBAT MIGRASI
Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa, bila daya tangkal didalam negeri lemah, dapat merusak budaya kita.
Masuknya para imigran yang bertujuan tidak baik seperti pengedar narkoba , bertujuan politik , memata matai , dan sebagainya.
Munculnya kecemburuan sosial antara tenaga kerja asing dengan tenaga kerja dalam negeri
Meningkatnya jumah, pertambahan, dan tingkat kepadatan penduduk di Negara tujuan pra imigran.
Meningkatnya kerawanan keamanan dan kerawanan sosial di Negara tujuan para imigran sebagai dampak dari meningkatnya pengangguran.
Terjadinya benturan budaya antara para imigran dengan Negara setempat.
Meningkatnya pelanggaran hukum di negara tujuan atau Negara asal para imigran yang disebabkan banyaknya para imigran illegal
Pengawasan yang lebih intensif terhadap hubungan baik antar negara asal para imigran dengan negara tujuan para imigran.
Tersebarnya penyakit tertentu di negara tujuan para imigran yang ditularkan para imigran
Meningkatnya pengangguran di negara tujuan para imigran
BAB II. 9-10
ADA 3 JENIS STRUKTUR PENDUDUK
1. Piramida penduduk muda
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Atau sama artinya dengan angka kematian dan kelahiran sama banyaknya.
2. Piramida stasioner
Bentuk piramida ini menggambarkan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi.
3. Piramida penduduk tua
Bentuk piramida ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil sekali.
PIRAMIDA PENDUDUK
stasioner ,muda, dan tua !
· Stasioner
Perbandingan jumlah penduduk pada piramida tipe ini dilihat dari kelompok usia relatif sama.
· Muda
Perbandingan jumlah penduduk yang menunjukkan jumlah penduduk usia uda lebih banyak dari pada usia tua
· Tua
Perbandingan jumlah penduduk yang menunjukkan jumlah penduduk usia tua lebih besar dari pada usia muda
Sumber : http://herrysoer91.blogspot.com/2010/11/piramida-penduduk.html
SUB BAB. I. 1
PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN INDONESIA
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.
Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:
Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bai Masyarakat Pendukukungnya, Semarang: P&K, 199
Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama.Nunus Supriadi, “Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional
SUB BAB I. 2
Jelaskan Kebudayaan HINDU , BUDDHA DAN ISLAM
Indonesia mulai berkembang pada zaman kerajaan Hindu-Buddha berkat hubungan dagang dengan negara-negara tetangga maupun yang lebih jauh seperti India, Tiongkok, dan wilayah Timur Tengah. Agama Hindu masuk ke Indonesia diperkirakan pada awal tarikh Masehi, dibawa oleh para musafir dari India antara lain: Maha Resi Agastya, yang di Jawa terkenal dengan sebutan Batara Guru atau Dwipayana dan juga para musafir dari Tiongkok yakni musafir Budha Pahyien.
Pada abad ke-4 di Jawa Barat terdapat kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha, yaitu kerajaan Tarumanagarayang dilanjutkan dengan Kerajaan Sunda sampai abad ke-16.
Pada masa ini pula muncul dua kerajaan besar, yakni Sriwijaya dan Majapahit. Pada masa abad ke-7 hinggaabad ke-14, kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang pesat di Sumatra. Penjelajah Tiongkok I-Tsingmengunjungi ibukotanya Palembang sekitar tahun 670. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Tengah dan Kamboja. Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindudi Jawa Timur, Majapahit. Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364, Gajah Mada, berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari masa Gajah Mada termasuk kodifikasi hukum dan pembentukan kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat dalam wiracarita Ramayana.
Masuknya ajaran Islam pada sekitar abad ke-12, melahirkan kerajaan-kerajaan bercorak Islam yang ekspansionis, seperti Samudera Pasai di Sumatera dan Demak di Jawa. Munculnya kerajaan-kerajaan tersebut, secara perlahan-lahan mengakhiri kejayaan Sriwijaya dan Majapahit, sekaligus menandai akhir dari era ini.
Budaya Islam adalah istilah yang banyak digunakan dalam akademi sekuler untuk mendeskripsikan praktik budaya orang Islam. Karena agama Islam muncul pada abad ke-6 di Arab, bentuk awal budaya Muslim kebanyakan merupakan budaya Arab. Dengan berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam, Muslim saling berhubungan dan berasimilasi dengan budaya Persia, Turkik, Mongol, India, Melayu, Berber dan Indonesia,
SUB BAB. I. 3
KEBUDAYAAN BARAT
Kebudayaan Barat tak bisa langsung diartikan kebudayaan yang datang dari barat. Kebudayaan barat yang di tulis sebagai western culture. Western culture diakui oleh negara belahan dunia manapun sebagai kultur yangberada di Eropa barat bukan Amerika, bukan Australia, dan bukan Negara Eropa Timur atau Selatan. Namun seiring perkembangan, terjadilah pembatas yang membatasi budaya barat dan timur. Mungkin karena perbedaan ras, Agama, persamaan kebudayaan di beberapa belahan negara, sehingga muncul istilah tersebut. Jadi, jika kita langsung melogika. Budaya barat bukanlah sebuah istilah sebuah arah mata angin yaitu budaya pada bagian barat kita melainkan sebuah istilah yang berawal dari kawasan eropa barat.
Ada 3 ciri dominan dalam budaya Barat:
Pertama adalah “penghargaan terhadap martabat manusia”. Hal ini bisa dilihat pada nilai-nilai seperti: demokrasi, institusi sosial, dan kesejahteraan ekonomi.
Kedua adalah “kebebasan”. Di Barat anak-anak berbicara terbuka di depan orang dewasa, orang-orang berpakaian menurut selera masing-masing, mengemukakan pendapat secara bebas, tidak membedakan status sosial dsb.
Ketiga adalah “penciptaan dan pemanfaatan teknologi” seperti pesawat jet, satelit, televisi, telepon, listrik, komputer dsb. orang Barat menekankan logika dan ilmu. orang Barat cenderung aktif dan analitis.
NAMA : AJI NOVYAN WICAKSONO
KELAS : 1KA37
NPM : 10111499
Tidak ada komentar:
Posting Komentar