Sabtu, 08 Oktober 2011

Alasan untuk bisa berkesempatan sekolah di pergutruan tinggi

BAB 4. 14
ALASAN UNTUK BISA BERKESEMPATAN SEKOLAH DI PERGURUAN TINGGI

Melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi merupakan impian bagi, sebagian besar orang. Khususnyamereka yg sedang duduk di bangku sekolah menengah atas. Bagi mereka, melanjutkan ke bangku kuliah adalah sebuah kewajiban, sebagai bekal untuk menghadapi masa depan.
Di bangku perguruan tinggi, seseorang bias mendapatkan, pengetahuan dan keterampilan, yang sesuatu dengan minat serta bakat mereka. Dengan demikian, proses pembelajaran bias terjadi secara terarah dan di sesuaikan dengan apa yg diinginkan.  Inilah yg membedakan dengan pendidikan di tinggkat sekolah.
Di perguruan sendiri, terdapat beberapa jenjang pendidikan yg di sesuaikan dengan kebutuhan serta minat seseorang dalam belajar. Beberapa jenjang tersebut di antaranya :

1.   Program Diploma :
Program ini merupakan bagian dari perguruan tinggi yg menyiapkan lulusanya untuk mampu bekerja di level menengah bawah. Lama pendidikan yg di tempuh tergantung dari tingkatan yg tersedia.

2.   Sastra 1 :
pada jenjang ini, seseorang akan mendapatkan materi menggabungkan antara teori serta aplikasi. Kajian yg di berikan mengarah pada proses pembelajaran seseorang dalam pengambilan keputusan yg didasarkan pada kajian ilmiah.

3.   Program Pasca Sarjana :
Peserta tingkat pendidikan ini adalah mereka yang sudah selesai menempuh pendidikan di tingkat sarjana.

4.   Program Doktoral :
Biasanya program ini di ambil oleh mereka yg bergerak dalam aktivitas akademis. Sebab, di jenjang ini peserta didik tidak lagi di ajarkan untuk menganalisa teori yg sudah ada.


NAMA : AJI NOVYAN WICAKSONO
KELAS: 1KA37 
NPM : 10111499

Pengertian pendidikan & perguruan tinggi

BAB 4. 12 – 13
PENGERTIAN PENDIDIKAN & PENGERTIAN PERGURUAN TUNGGI
1. Batasan tentang Pendidikan Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam, dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan tersebut mungkin karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan, atau karena falsafah yang melandasinya.
a. Pendidikan sebagai Proses transformasi Budaya Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain
 b. Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagi suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik.
c.  Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara Pendidikan sebagai penyiapan warganegara diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik.
d. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja Pendidikan sebagai penyimpana tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar utuk bekerja.
e.  Definisi Pendidikan Menurut GBHN GBHN 1988(BP 7 pusat, 1990: 105) memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai berikut: pendidikan nasiaonal yang berakar pada kebudayaan bangsa indonesia dan berdasarkan pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk memingkatkan kecerdasan serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Perguruan Tinggi adalah Perguruan Tinggi yang didambakan, diimpikan, diharapkan, difavoritkan, dan dicintai oleh masyarakat pada umumnya dan masyarakat kampus pada khususnya.   Agar bisa menjadi Perguruan Tinggi Idaman, maka ada 5 faktor yang menurut saya harus dipenuhi oleh Perguruan Tinggi, yaitu : 
·         Mutu / Kualitas
·         Biaya murah / terjangkau
·         Keamanan / Kenyamanan
·         Mengikuti Perkembangan Zaman Bermanfaat Bagi Mayarakat
http://muliardybanun-online.com
NAMA : AJI NOVYAN WICAKSONO
KELAS: 1KA37 
NPM : 10111499

Tujuan Pokok sosialisasi dan cara pengembangan potensi generasi muda

BAB 4. 10 - 11
TUJUAN POKOK SOSIALISASI
1.      Individu harus diberi ilmu pengetahuan (ketrampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
2.      Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
3.      . Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat. 
4.      Bertingkah laku selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan masyarakat umumnya.

CARA MENGEMBANGKAN POTENSI GENERASI MUDA

Melalui pendidikan, melaluin pertambangan atau perindustrianyang sesuai dengan potensi miliknya, agar generasi muda itu dapat atau bias mendapatkan secara memuaskan sesuai dengan keahlianya .
Disamping itu pengembangan harus sesuai dengan aturan yang berlaku, hal itu di maksud agar tidak di anginkan.
Pendapat :
Masalah – masalah generasi pemudasebetulnya tergantung dari diri atau sikap masing – masing pemuda tersebut.


NAMA : AJI NOVYAN WICAKSONO
KELAS: 1KA37 
NPM : 10111499

Potensi - potensi generasi muda

BAB 4. 9
POTENSI - POTENSI GENERASI MUDA
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut :

Idealisme dan Daya Kritis
Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru. yang

Dinamika dan Kreativitas
Adanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan,

Keberanian Mengambil Resiko
Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan.

Optimis dan Kegairahan Semangat Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong untuk mencoba lebih maju lagi.

Sikap Kemandirian dan Disiplin Murni Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya.

Terdidik
Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti kualitatif maupun dalam arti kuantitatif.

Keanekaragaman dalam Persatuan dan Kesatuan. Keanekaragaman generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat kita. Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan jika dihayati secara sempit dan eksklusif.

Patriotisme dan Nasionalisme
Pemupukan rasa kebanggaan, kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan negara dikalangan generasi muda perlu digalakkan karena pada gilirannya akan mempertebal semangat pengabdian dan kesiapan mereka untuk membela dan mempertahankan NKRI.

Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi Generasi muda dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi bila secara fungsional dapat dikembangkan sebagai Transformator dan Dinamisator.
NAMA : AJI NOVYAN WICAKSONO
KELAS: 1KA37 
NPM : 10111499

Masalah generasi muda atau remaja



BAB 4. 8
MASALAH GENERASI MUDA ATAU REMAJA

·        Masalah pribadi
yaitu masalah-masalah yang berhubungan dengan situasi dan kondisi di rumah, sekolah, kondisi fisik, penampilan, emosi, penyesuaian sosial, tugas dan nilai-nilai.
·        Masalah khas remaja
yaitu masalah yang timbul akibat status yang tidak jelas pada remaja, seperti masalah pencapaian kemandirian, kesalahpahaman atau penilaian berdasarkan stereotip yang keliru, adanya hak-hak yang lebih besar dan lebih sedikit kewajiban dibebankan oleh orangtua.
·         Penyalahgunaan narkoba
·         Seks bebas
·         Tawuran antara pelajar
Gunarsa (1989) merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu:
·              Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.
·              Ketidakstabilan emosi.
·              Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.
·              Adanya sikap menentang dan menantang orang tua
·              Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan pertentang dengan orang tua.
·              Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya.
·              Senang bereksperimentasi.
·              Senang bereksplorasi.
·              Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.
·              Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok.





NAMA : AJI NOVYAN WICAKSONO
KELAS: 1KA37 
NPM : 10111499

Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda

BAB 4. 6
PEMUDA & IDENTITAS
POLA DASAR PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GENERASI MUDA
Pemuda adalah golongan manusia-manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan.
akan tetapi di Indonesia ini sehubungan dengan adanya program pembinaan generasi muda pengertian pemuda diperinci dan tersurat dengan pasti. Ditinjau dari kelompok umur, maka pemuda Indonesia adalah sebagai berikut :
Masa bayi : 0 – 1
tahun Masa anak : 1 – 12
tahun Masa Puber : 12 – 15
tahun Masa Pemuda : 15 – 21
tahun Masa dewasa : 21 tahun keatas
Diliaht dari segi budaya atau fungsionalya maka dikenal istilah anak, remaja dan dewasa, dengan perincian sebagia berikut :
Golongan anak : 0 – 12
tahun Golongan remaja : 13 – 18
tahun Golongan dewasa : 18 (21) tahun keatas
Pengertian pemuda berdasarkan umur dan lembaga serta ruang lingkup tempat pemuda berada terdiri atas 3 katagori yaitu :
1. siswa, usia antara 6 – 18 tahun, masih duduk di bangku sekolah
2. Mahasiswa usia antara 18 – 25 tahun beradi di perguruan tinggi dan akademi
3. Pemuda di luar lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi yaitu mereka yang berusia
15 – 30 tahun keatas. Ilmu Sosial Dasar – ATA 07/08 Halaman 2 dari 4 Akan tetapi, apabila melihat peran pemuda sehubungan dengan pembangunan, peran itu dibedakan menjadi dua yaitu
1. Didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan lingkungan.
2. Didasarkan atas usaha menolak menyesuaikan diri dengan lingkungan.

NAMA : AJI NOVYAN WICAKSONO
KELAS: 1KA37 
NPM : 10111499

Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di dalam masyarakat

BAB 4. 4 -5
PERANAN SOSIAL MAHASISWA DAN PEMUDA DI DALAM MASYARAKAT
Mahasiswa adalah kelompok pelajar yang bisa dikatakan sebagai golongan terdidik, karena mampu untuk mengenyam pendidikan tinggi, di saat sebagian yang lain dalam usia yang sama masih bergelut dengan kemiskinan dan keterbatasan biaya dalam mengakses pendidikan, terutama pendidikan tinggi.
Predikat tersebut tentulah dapat disinonimkan bahwa mahasiswa merupakan kaum intelektual, yang mempunyai basis keilmuan yang kuat sesuai dengan jurusan yang diambil masing-masing mahasiswa, yang berarti kemampuan akademik mahasiswa dapat diandalkan sebagai salah satu asset negara ini. Tetapi, mahasiswa juga merupakan sebuah entitas social yang selalu berinteraksi dengan masyarakat dari segala jenis lapisan, sehingga dalam hal ini mahasiswa pun dituntut untuk memainkan peran aktif dalam kehidupan social kemasyarakatan.
Peranan pemuda dalam masyarakat
Masyarakat membutuhkan peran sertapemuda untuk kemajuan bersama.
Pemuda adalah tulang punggung masyarakat. Generasi tua memilki keterbatasan untuk memajukan bangsa. Generasi muda harus mengambil peranan yang menentukan dalam hal ini. Dengan semangat menyala-nyala dan tekad yang membaja serta visi dan kemauan untuk menerima perubahan yang dinamis pemuda menjadi motor bagi pembangunan masyarakat. Sejarah membuktikan, bahwa perubahan hampir selalu dimotori oleh kalangan muda. Sumpah Pemuda, Proklamasi, Pemberantasan PKI, lahirnya orde baru, bahkan peristiwa turunnya diktator Soeharto dari singgasana kepresidenan seluruhnya dimotori oleh kaum muda. kaum muda pula yang selalu memberikan umpan balik yang kritis terhadap pongahnya kekuasaan.




NAMA : AJI NOVYAN WICAKSONO
KELAS: 1KA37 
NPM : 10111499

Proses Sosialisasi

BAB 4. 3
PROSES SOSIALISASI
Sosialisasi dapat terjadi melalui interaksi social secara langsung ataupun tidak langsung. Proses sosialisasi dapat berlangsung melalui kelompok social, seperti keluarga, teman sepermainan dan sekolah, lingkungan kerja, maupun media massa. Adapun media yang dapat menjadi ajang sosialisasi adalah keluarga, sekolah, teman bermain media massa dan lingkungan kerja. 
a. Keluarga 
Pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya. Kebijaksanaan orangtua yang baik dalam proses sosialisasi anak, antara lain : 
1. berusaha dekat dengan anak-anaknya 
2. mengawasi dan mengendalikan secara wajar agar anak tidak merasa tertekan 
3. mendorong agar anak mampu membedakan benar dan salah, baik dan buruk
4. memberikan keteladanan yang baik 
5. menasihati anak-anak jika melakukan kesalahan-kesalahan dan tidak menjatuhkan hukuman di luar batas kejawaran. 
6. menanamkan nilai-nilai religi baik dengan mempelajari agama maupun menerapkan ibadah dalam keluarga. 
b. Sekolah 
Pendidikan di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal. / spesifitas (specifity). 
c. Teman bermain (kelompok bermain) 
Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak.
d. Media Massa 
Media massa seperti media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi, radio, film dan video). Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan. 



NAMA : AJI NOVYAN WICAKSONO
KELAS: 1KA37 
NPM : 10111499

Pengertian pemuda & penertian sosialisasi

BAB 4. 1-2
PENGERTIAN PEMUDA & PENGERTIAN SOSIALISASI
PEMUDA adalah manusia yang berusia 15 – 30 tahun, secara biologis yaitu manusia yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kedewasaan seperti adanya perubahan fisik, dan secara agama adalah manusia yang sudah memasuki fase aqil baligh yang ditandai dengan mimpi basah bagi pria biasanya pada usia 11 – 15 tahun dan keluarnya darah haid bagi wanita biasanya saat usia 9 – 13 tahun.
Macam–macam pemuda dikaji dari perannya dalam masyarakat
1. Jenis pemuda urakan Yaitu pemuda yang tidak bermaksud untuk mengadakan perubahan–perubahan dalam masyarakat.
2. Jenis pemuda nakal Pemuda-pemuda ini tidak ingin, tidak berminat dan tidak bermaksud untuk mengadakan perubahan dalam masyarakat ataupun kebudayaan, melainkan berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan menggunakan tindakan yang mereka anggap menguntungkan dirinya tetapi merugikan masyarakat.
3. Jenis Pemuda Radikal Pemuda-pemuda radikal berkeinginan untuk mengadakan perubahan revolusioner.
SOSALISASI  yakni Istilah sosialisasi sudah familiar juga. Banyak orang menggunakannya untuk berbagai keperluan. Sampai saat ini masih saja banyak orang yang latah menggunakan kata yang satu ini, karena tidak pas penggunaannya. Sama saja halnya dengan orang memakai cincin. Memang cincin di pasangkan pada jari tanggan. Akan tetapi ada saja orang memasangnya pada jari telunjuk atau ibu jari. Pada hal sebaiknya, agar indah dipandang tentunya dipasang pada jari manis. Dalam tulisan pendek ini akan dijelaskan pengertian dasar dari kata sosialisasi. Kata sosialisasi berasal dari kata sosial. Kata  “sosial” digunakan untuk menunjukan sifat dari makhluq yang bernama manusia. Sehinga munculah ungkapan “manusia adalah makhluq  sosial”. Unkapan ini berarti bahwa mnusia harus hidup berkelompok atau bermasyarakat. Mereka tidak dapat hidup dengan baik kalau tidak berada dalam kelompok atau masyarakat.


NAMA : AJI NOVYAN WICAKSONO
KELAS: 1KA37 
NPM : 10111499

Urbanisasi dan proses terjadinya urbanisasi

BAB 3. 13
URBANISASI DAN PROSES TERJADINYA URBANISASI
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Urbanisasi ialah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Proses Terjadinya Urbanisasi di karenakan faktor urbanisasi, antara lain factor – factor urbanisai di bagi menjadi 3 yakni :
 A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
1.     Kehidupan kota yang lebih modern
2.     Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
3.     Banyak lapangan pekerjaan di kota
4.     Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
B. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
1.     Lahan pertanian semakin sempit
2.     Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
3.     Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
4.     Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5.     Diusir dari desa asal
6.     Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
C. Keuntungan Urbanisasi
1.     Memoderenisasikan warga desa
2.     Menambah pengetahuan warga desa
3.     Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
4.     Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa



NAMA : AJI NOVYAN WICAKSONO
KELAS: 1KA37 
NPM : 10111499